Kamis, 19 April 2012

BERAT BADAN SAPI


MENAFSIR BERAT BADAN TERNAK

Penafsiran berat badan sangat penting dilakukan oleh para pemilik ternak untuk mengetahui bobot tubuh ternak. Cara ini merupakan cara lain untuk mengetahui berat badan ternak selain penimbangan berat badan. Apabila setiap kali harus selalu dilakukan penimbangan, hal ini dirasa kurang praktis di samping timbangan itu jumlahnya terbatas.
Rumus penentuan berat badan sapi berdasar ukuran tubuh bertolak dari anggapan bahwa tubuh ternak sapi berupa tong. Oleh karena itu, ukuran tubuh yang digunakan untuk menduga bobot tubuh biasanya adalah panjang badan dan lingkar dada. Rumus yang telah dikenal adalah rumus Schoorl yang mengemukakan  pendugaan bobot ternak sapi berdasarkan lingkar dada sebagai berikut :
Bobot badan (kg) =   (lingkar dada (cm) + 22)2
100
Rumus lain diturunkan oleh Scheiffer yang telah menggunakan lingkar dada dan panjang badan dalam pendugaannya. Rumus itu sebagai berikut :
Bobot badan (lbs) =  Lingkar dada (inchi)2 x Panjang badan (inchi)
300
Selain itu penafsiran berat badan dapat pula dilakukan dengan pengamatan visual yaitu memperkirakan berat badan ternak yang diamati. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan DWT (Daily  Cow Weighting Tape) yaitu dengan melingkarkan DWT pada sternum 3-4 dan angka yang ditunjuk pada pita ukur itu menunjukkan berat badan ternak. Cara penafsiran yang merupakan cara untuk mengetahui berat badan ternak adalah penimbangan. Penimbangan dilakukan dengan menggunakan timbangan ternak / neraca. Besar atau kecil, stationer atau portabel, timbangan merupakan bagian yang sangat diperlukan dalam tehnik-tehnik pengukuran, (Blakely and Bade, 1998).
Metode visual adalah suatu metode yang digunakan untuk menafsir berat badan dengan melihat, mengamati keadaan sapi dengan baik, kemudian kita menafsir berat sapi tersebut. Metode ini perlu kejelian dan latihan yang banyak supaya taksirannya hampIr mendekati benar. Dan juga metode ini banyak dipakai oleh para pedagang hewan (Buffran,1986).

Ukuran-Ukuran Untuk Hewan Ternak
I. Ukuran-Ukuran Tinggi
1. Tinggi pundak
Yaitu jarak titik tertinggi pundak sampai ketanah
2. Tinggi punggung
Yaitu jarak dari tajuk ruas punggung terkhir sampai tanah atau garis tegak lurus di belakang rusuk terakhir.
3. Tinggi kelakang
Yaitu jarak titik tertinggi kelakang sampai ke tanah, titik ini terletak sedikit kebelakang permulaan tulang kelakang dan agak jauh di belakng garis yang menghubungkan sudut tulang pangkal paha.
4. Tinggi pangkal ekor
Yaitu jarak dari titik di mana ekor meninggalkan badan sampai ke tanah.
II. Ukuran-Ukuran Panjang
1. Panjang badan
Jarak lurus dari garis tegak lurus diadakan teoritis dari sikum (boeng) sampai benjol;an tulang tapis.
2. Panjang kelakang
Jarak antara muka pangkal paha sampai benjolan tulang tapis
III. Ukuran-Ukuran Lebar
1. Lebar dada
· Lebar dada muka ialah jarak antara kedua benjolan siku luar.
· Lebar dada rusuk ialah jarak antara rusuk kiri-kanan diukur di belakang tulang belikat.
2. Lebar pangkal paha
Jarak antara sisi luar sudut pangkal paha.
3. Lebar tulang tapis
Jarak antara sisi luar benjolan tulang tapis.
IV. Ukuran-Ukuran Dalam
1. Dalam dada
Jarak antara titik tertingi pundak dan tulang dada, diukur di belakang siku.
V. Ukuran-Ukuran Lingkar
1. Lingkar dada
Diukur melingkar dada dibelakang siku.
2. Lingkar pipa
Yakni diukur dengan pita ukur di tengah-tengah tulang pipa dari kaki kiri.
VI. Ukuran-Ukuran Kepala
1. Panjang kepala
Jarak dari puncak kepala sampai ke daging gigi seri.
2. Lebar dahi
· Lebar dahi atas adalah jarak panggkal tanduk atas.
· Lebar dahi bawah adalah jarak antara kedua lingkungan tulang mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar